3 Tahun Ditinggal Steve Jobs, Inilah Wajah Apple?

Steve Jobs 
Oktober ini, genap tiga tahun Steve Jobs meninggalkan Apple. Banyak sorotan yang ditujukan kepada Apple di bawah pimpinan CEO yang baru, mulai dari gaya kepemimpinan, hingga inovasi produk yang dibilang lambat.

Investor, media, dan publik sama-sama memandang Apple kurang inovatif membuat produk. Di bawah Tim Cook, Apple nyaris tidak membuat kategori produk baru, melainkan hanya melanjutkan apa yang sudah diwariskan Steve Jobs. Seperti apa wajah Apple setelah kepergian Steve Jobs?

Älasan mengapa Apple lambat berinovasi adalah karena mereka melakukan banyak hal yang dilakukan bersamaan, dan sebagian masih belum bisa diselesaikan,"ujar Trip Chowdhry, Managing Director Global Equities Program kepada CNBC pada Oktober tahun lalu.

Namun walau inovasinya tergolong lambat, produk-produk baru Apple selalu memenuhi harapan penggunanya. Seperti iPhone 5S yang diluncurkan tahun lalu, iPhone 6 dan 6 Plus yang merevolusi perangkat iPhone dengan layar lebar, serta jam tangan pintar yang akhirnya menampakkan wujudnya.


"Kita bisa saja bersikap kritis terhadap Apple, namun saya melihat Apple memiliki cara pandang merek sendiri terhadap produk-produknya di masa depan," ujar Chowdhry.

Gaya kepemimpinan

CEO baru Tim Cook seringkali disebut kurang inovatif jika dibanding Steve Jobs. Cook dinilai tidak memiliki kekuatan dalam hal mendesain produk baru dan kepemimpinan yang tegas layaknya Jobs.


Namun Cook memiliki keunggulan di bidang lain, yaitu dalam hal operasi Apple sebagai produsen gadget kelas dunia. Kemampuan mengatur operasi perusahaan itulah yang dianggap saat ini dibutuhkan Apple agar bisa sukses dan bertahan dalam waktu lebih lama lagi.

"Tim Cook sadar ia tidak sevisioner Steve Jobs dalam hal mendesain produk," ujar Timothy Lesko, Pejabat di Granite Investment Advisors.

Karena itulah Cook mendelegasikan desain produk-produk Apple baru kepada dua orang kepercayaannya, Jony Ive dan Craig Federighi yang saat ini keduanya menjabat sebagai Apple Senior Vice President of Software Engineering.

Jika Steve Jobs terkenal ingin mengontrol banyak bagian dari bisnis Apple, maka Cook mau mendelegasikan tanggungjawab kepada orang yang dipercaya. Kemampuan Apple untuk bertahan di masa depan tergantung pada banyaknya tim manajemen dengan banyak rahasia yang disimpan mereka.

Jobs juga dikenal seringkali menggabungkan jajaran-jajaran atas Apple, seperti Tony fadell dan Scott Forstall saat pengembangan sistem operasi iPhone.
Namun berbeda dengan Jobs, Cook lebih senang mereorganisasi manajemen eksekutif Apple di tahun 2012 atas nama kolaborasi. Forstall pun kemudian terpaksa dilepas dari tanggung jawab itu.

Cook pernah berkata bahwa Steve Jobs tidak mau sepeninggalnya, perusahaan seakan lumpuh dan menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan apa yang seharusnya dilakukan Jobs, seperti yang terjadi pada perusahaan Walt Disney dulu.

Namun, Jobs menginginkan agar Cook menggunakan akal dan penilaiannya sendiri untuk memutuskan apa yang terbaik buat Apple.


Perang melawan Android

Dalam e-mail yang disebarkannya pada 24 Oktober tahun 2010, Steve Jobs mengatakan bahwa perusahaan ingin berperang melawan Google.


Dalam strategi yang disebut "Perang Suci dengan Google" itu, Steve Jobs mengatakan agar Apple bisa melampaui apa yang sudah dicapai Google saat itu.

Nampaknya, Tim Cook telah membawa "perang" tersebut ke tingkat yang lebih tinggi lagi, bukan melawan Google melainkan ekosistem Android.

Dalam peluncuran iOS 8 tahun ini, Cook sempat mengatakan bahwa Android itu penuh dengan malware. Cook juga berkomentar bahwa walau Android menjadi populer, namun sistem operasi itu juga yang paling rapuh.

"Beberapa (sistem Android) bahkan sudah berumur lama, seperti berabad-abad lalu, sudah kuno!" tegas Cook.

Di bawah kepemimpinan Cook jugalah Apple berhasil memenangkan tuntutan terhadap Samsung dalam hal hak paten di tahun 2012 lalu. Hal ini seolah memberikan penegasan Apple kepada vendor Android agar jangan meniru desainnya jika tidak ingin menyesal di belakang.

Aplpe berhasil membuat Samsung membayar ganti rugi mencapai 120 juta dollar AS, serta meyakinkan juri agar melarang Samsung menjual beberapa perangkatnya di AS.

Inovasi

Tim Cook seolah menjawab semua kritik media dan investor di awal kepemimpinannya, yang menyebut bahwa selama kepemimpinannya, Apple kurang berinovasi.


Pada tahun 2013 lalu, Apple meluncurkan iPhone pertama dengan sensor sidik jari. Vendor-vendor lain pun mengekor di belakangnya dengan menambahkan fitur yang sama.

Di tahun yang sama Apple juga memperkenalkan fitur perekaman kamera dalam gerak lambat, atau fitur Slo-mo Camera. Kamera tersebut merekam video dalam gerak cepat dan memutarnya dalam kecepatan yang lebih lambat.

Kini di tahun 2014, Apple kembali membuat terobosan dengan membuat sistem pembayaran baru dengan menggunakan iPhone, disebut Apple Pay bekerjasama dengan American Express, Mastercard, dan Visa.

Nama Apple Pay ini juga menjadi yang pertama kali bagi Apple dalam memberikan penamaan produknya tanpa "ï" di depannya. Sesuatu yang di luar kebiasaan Apple selama ini.

Dua iPhone baru yang diluncurkan, iPhone 6 dan iPhone 6 Plus juga mengusung prosesor yang lebih cepat, dan layar yang lebih lebar. Yang terakhir ini menjadi suatu hal yang dinanti-nantikan pengguna Apple, meski "melanggar" ucapan Steve Jobs.


Kategori produk baru

Tahun ini juga Apple memperkenalkan jam tangan pintarnya, Apple Watch. Menurut Cook, pengembangan produk kategori wearable device ini dimulai setelah Jobs meninggal pada tahun 2011 lalu.


Cook mengatakan bahwa Apple butuh waktu kurang lebih tiga tahun utnuk mengembangkan Apple Watch, menekankan bahwa pengembangan tersebut baru dilakukan setelah Steve Jobs meninggal.

Cook mengatakan bahwa Steve Jobs pasti akan menyukai bukan hanya pada produk yang diciptakan Apple, melainkan juga bagaimana perusahaan telah berevolusi dengan memproduksi perangkat wearable.


Lebih agresif

Selama kepemimpinan Steve Jobs, Apple kurang agresif di pasar-pasar negara berkembang, seperti di Tiongkok dan India. Padahal selama lima tahun belakangan, pasar telekomunikasi di kedua negara tersebut berkembang pesat.


Melihat banyaknya potensi yang bisa digali dari kedua negara tersebut dan bisa mendorong pertumbuhan pasar, Apple pun memutuskan untuk hadir di kedua negara itu.

Apple membawa duo iPhone 6 memasuki pasar Tiongkok dengan menggandeng operator Tiongkok, seperti China Mobile, China Telecom, dan China Unicom mulai 17 Oktober mendatang.

Sementara di India, tahun lalu Apple memperkenalkan iPhone 4 8 GB, penjualan iPhone bebas pajak, diskon iPhone bagi pelajar, serta memberikan diskon reguler sepanjang tahun mulai januari 2014 lalu. Apple juga telah bekerjasama dengan operator India, Airtel dan Aircel untuk peluncuran iPhone barunya.
sumber : kompas

0 komentar:

Posting Komentar