Honda Turunkan Target Penjualan 1 Juta Unit


Penjualan sepeda motor nasioanal tahun ini penjualannya akan tertahan menyusul diberlakukannya larangan uang muka murah dari Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan.


PT Astra-Honda Motor misalnya, penguasa sepeda motor di Indonesia ini memangkas target penjualan lebih dari 20 persen sepanjang tahun ini. Anak usaha PT Astra International ini menurunkan target dari 4,6 juta unit jadi 3,6 juta.

Direktur Pemasaran Astra-Honda Motor Margono Tanuwijaya mengatakan, berdasarkan analisis perusahaan, kebijakan menaikkan DP akan menekan daya beli konsumen. Ini karena hampir sebagian besar penjualan melalui perusahaan pembiayaan. "Hanya 30 persen yang beli tunai," katanya, Senin 18 Juni 2012.

Tak cuma itu, dari 70 persen konsumen ini, hanya 20 persen yang membeli sepeda motor sesuai regulasi saat ini. "Jadi sebagian besar pembeli kami menggunakan DP murah."

Sekadar informasi Bank Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Keuangan mengeluarkan kebijakan larangan DP murah. Untuk kredit kendaraan bermotor (KKB) di bank, sepeda motor minimal menggunakan DP 25 persen dan mobil 30 persen. Sementara pinjaman di multifinance, DP kendaraan roda dua minimal 20 persen dan mobil 25 persen. Aturan ini berlaku mulai 15 Juni 2012.

Ancaman PHK
Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa mengkhawatirkan pengenaan aturan baru batas minimal kendaraan bermotor bakal memicu bertambahnya pengangguran akibat pemutusan hubungan pekerja karyawan perusahaan pembiayaan dan pabrikan kendaraan.

Hal itu bisa saja terjadi karena kemungkinan penjualan kendaraan bermotor yang melambat akibat tingginya ketentuan pembayaran uang muka.

"Sudah ada yang mulai mem-PHK karyawannya," katanya ketika dihubungi VIVAnews. "Yang pasti ekonomi akan melambat."

Menurut Purbaya, keputusan Bank Indonesia dan pemerintah menaikkan batas minimal uang muka pembelian kendaraan bermotor dilaksanakan pada waktu yang kurang tepat. Apalagi di saat pemerintah tengah menggodok rencana kenaikan harga bahan bakar minyak. "Ini akan menghambat signifikan pertumbuhan industri motor," katanya.
http://otomotif.news.viva.co.id

0 komentar:

Posting Komentar