Sehari Tanpa Bra, Perlukah?


Kanker payudara merupakan salah satu penyakit paling mematikan di kalangan perempuan. Tidak heran, kewaspadaan mengenai penyakit ini terus-menerus didengungkan.

Peringatan mengenai bahaya kanker payudara belum lama ini dilakukan melalui National No Bra Day
di Amerika. Berlangsung pada 9 Juli 2012 lalu, pada hari tanpa bra nasional ini para perempuan diajak untuk melepas pakaian dalamnya untuk sehari, sebagai simbol betapa berharganya memiliki payudara yang sehat.

"Ladies, tak peduli apakah bentuk payudara Anda paling indah di Amerika, atau apakah sudah kendur... Payudara Anda butuh bernafas. Pada 9 Juli, gunakan 24 jam yang ada untuk melepas payudara yang hebat tersebut dari perangkap payudaranya..." demikian isi ajakan dari group tersebut.

Hari peringatan yang telah memasuki tahun kedua ini digelar oleh sebuah group di Facebook, dan diluncurkan oleh seorang pengguna yang menyebut dirinya "Anastasia Doughnuts". Dalam pernyataan misi group ini, disebutkan, "Kanker payudara adalah sesuatu yang harus ditanggapi serius, dan Anda perlu memeriksakan diri mengenai potensi penyakit ini."

"Pemikiran di balik event ini adalah untuk menyebarkan kewaspadaan terhadap kanker payudara, dan memastikan setiap orang yang terlibat untuk menikmati diri mereka," tutur Anastasia, dalam email-nya kepada Yahoo!.

Ajakan untuk berpartisipasi dalam National No Bra Day ini ditanggapi secara ringan. Bahkan, banyak perempuan yang merasa lega karena keinginan untuk "bebas" itu direstui. "Hamil sembulan bulan, dan rasanya panas sekali! Aku tak pernah bermimpi untuk memakai bra. Semoga semua perempuan yang berpartisipasi merasa supernyaman hari ini," komentar seorang pengguna Facebook.

Di masa lalu, sikap para perempuan untuk tidak mengenakan bra sempat menjadi kontroversi. Pada akhir tahun 1960-an sempat terjadi aksi pembakaran bra sebagai penolakan atas persepsi yang terbangun terhadap tubuh perempuan dan tuntutan sosial. Pada tahun '70-an, kebebasan untuk tidak memakai bra terjadi di mana-mana, terlepas dari pandangan politik mereka.

Namun pada tahun '80-an dan '90-an, ada persinggungan pesan mengenai bra sebagai simbol profesionalisme, dan simbol kebebasan seksual. Pada tahun 1999, pesepakbola Amerika Brandi Chaisten melemparkan kausnya setelah tendangan pinaltinya yang menghasilkan kemenangan di final Women's World Cup. Sport bra-nya menjadi simbol karakter perempuan yang baru, yaitu yang atletis, kuat, dan percaya diri.

Tak semua pengguna Facebook sepakat dengan ajakan untuk going bra-less. Sekarang, bra menjadi pakaian pelengkap yang selalu kita kenakan saat beraktivitas sehari-hari. Beraktivitas dan bekerja sendiri saat ini menjadi suatu kebebasan yang dilawan oleh para pembakar bra di tahun '60-an silam.

"Inilah yang selalu kukatakan pada perempuan muda yang meminta nasihat mengenai karier padaku. Aku selalu mendorong mereka untuk selalu memakai bra," ujar Tina Fey, aktris, komedian, penulis, dan produser, yang meraih banyak penghargaan di bidang film tersebut. "Bahkan ketika Anda merasa tidak membutuhkannya, pakai saja. Anda tak pernah akan menyesalinya."
homepage:http://female.kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar