Jika Penghasilan Isteri Lebih Besar dari Suami


Bagaimana kira-kira pengelolaan keuangan rumah tangga kalau penghasilan istri lebih besar daripada suami? Apa yang sebaiknya dibayar dari penghasilan istri, dan begitu pula sebaliknya?


Ada beberapa metode dalam mengelola penghasilan bagi pasangan yang sudah menikah dan keduanya bekerja.
1. Penghasilan suami dan isteri digabung dalam satu pos, kemudian digunakan untuk membayar berbagai pos pengeluaran rumah tangga, termasuk kebutuhan pribadi masing-masing.
2. Suami bertanggungjawab untuk membayar cicilan, tagihan kartu kredit, pengeluaran rutin bulanan, dan uang sekolah anak. Sedangkan isteri bertanggung jawab untuk membayar pengeluaran hiburan, liburan, dan belanja pribadi. Alokasi tanggung jawab dapat bervariasi untuk masing-masing rumah tangga.
3. Variasi dari metode pengelolaan pertama, namun masing-masing telah mengeluarkan beberapa persen untuk pengeluaran pribadi. Misalnya suami memberikan 80 persen dari penghasilannya untuk rumah tangga. Sedangkan isteri membeikan 50 persen dari penghasilannya untuk rumah tangga.

Dari ketiga metode tersebut, tidak ada yang benar atau salah. Hanya saja, saya sarankan Anda dan suami harus konsisten dalam pemilihan dan implementasi metode pengelolaan.Dari survei yang saya lakukan, kebanyakan isteri bekerja menggunakan metode ketiga dan jumlah penghasilan isteri yang dikontribusikan kepada rumah tangga nilainya antara 50-75 persen.

Untuk kasus seperti Anda, berapa persen dari penghasilan yang mau Anda ikhlaskan kepada rumah tangga adalah keputusan pribadi Anda. Mudahnya jika dengan penghasilan suami saja, Anda berdua bisa menyekolahkan anak ke sekolah biasa, maka jika ditambah dengan kontribusi Anda barangkali anak bisa mendapat sekolah yang lebih bagus lagi.Meski demikian, saya sarankan Anda sebagai perempuan bekerja untuk juga menyisihkan penghasilan untuk investasi masa pensiun dan investasi dana kesehatan di hari tua.

ZAPtion!
1. Sepakat dengan pasangan mengenai metode pengelolaan rumah tangga.
2. Sisihkan penghasilan Anda untuk investasi dana pensiun pribadi, tabungan kesehatan, dan dana darurat, baru kemudian dikontribusikan kepada rumah tangga.
3. Luangkan waktu setiap bulan untuk berdiskusi santai soal uang dengan pasangan.
homepage:http://female.kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar