Ajarkan Anak Mengatasi Konflik dengan Bijak Orang tua diperlukan untuk membantu mengajarkan cara mengatasi konflik.

Foto mas Qiral

Tak hanya pada orang dewasa, konflik juga bisa terjadi pada anak -anak. Mungkin anak Anda pernah berkeluh kesah, seorang
teman yang marah padanya karena sebuah kesalahpahaman. Lalu, nasihat apa yang sebaiknya Anda berikan?

Mengajarkan anak cara mengatasi konflik sejak dini ternyata
penting untuk membangun ketrampilannya dalam menyelesaikan setiap masalah saat ia dewasa. Hal ini juga dapat membentuk pribadi anak untuk tidak menjadi seorang yang pendiam, pasrah, dan selalu menghindar dari masalah.

Berikut beberapa tips dalam mengajarkan anak dalam mengatasi masalah mereka.

1. Cari tahu masalah dari sudut pandang anak.
Dengarkan saat dia menceritakan, apa penyebab konflik tersebut, dan
cara pandang mereka pada masalah ini. Lalu, pikirkan tentang segala hal yang dapat membantu anak dalam menyelesaikan masalah tersebut dari beragam perspektif.

Intinya, jangan melihat masalah tersebut hanya dari sudut pandang anak Anda.

2. Jelaskan pro dan kontra
Seorang anak akan sangat sulit memahami dampak jangka panjang dari tindakan seseorang, atau bagaimana masalah kecil bisa menjadi masalah yang berkembang lebih besar.

Jelaskan sisi positif dari penyelesaian masalah, dibandingkan hanya membiarkan masalah tersebut berlalu. Bantu anak Anda untuk
mengerti bahwa bersembunyi dari masalah tidak membuat masalah tersebut selesai dengan baik.

3. Bantu memilih kata
Setelah anak menyadari bahwa ia perlu menyelesaikan masalah dengan teman, bantu dia dalam praktiknya. Ajarkan dalam memilih kata yang tepat dan bagaimana cara berbicara yang benar agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

4. Jelaskan skenario terburuk
Ada kemungkinan anak merasa takut ditolak, atau takut masalah
akan bertambah buruk ketika Ia membahas lagi masalah tersebut. Berikan tips pada anak tentang bagaimana memasuki sebuah
situasi yang menegangkan.

Misalkan saat ia terpojok karena perkataan temannya, cukup katakan, "Saya merasa terganggu ketika kamu mengatakan sesuatu yang tidak benar tentang saya," sehingga teman yang dituju tidak akan merasa terancam.

5. Ajarkan nilai-nilai kata 'maaf'
Sebuah kata maaf yang tulus kadang sulit untuk dikatakan, tapi sangat
bernilai untuk menyelesaikan konflik. Selain itu, anak juga akan tumbuh menjadi pribadi yang bijak dengan mau mengakui kesalahan dan meminta maaf.

Inilah salah satu alasan mengapa orang tua harus selalu jadi sahabat
terbaik bagi anak-anak mereka.
Homepage: http://kosmo.vivanews.com/

0 komentar:

Posting Komentar