Apple Dinilai Lamban Atasi Malware Apple meneliti cara memberantas malware setelah 600 ribu komputer terjangkiti.


Menyusul serangan malware dalam komputer Mac beberapa waktu lalu, Apple Inc menggandeng komunitas Cybersecurity untuk membicarakan serangan tersebut pada Rabu lalu. Apple mengatakan mereka telah meneliti cara pemberantasan malware tersebut.

Para ahli menyebutkan komputer Macintosh yang terinfeksi mungkin telah mencapai 600 ribu buah. Serangan malware ini dapat mengancam informasi penting pengguna.

Apple kini dalam proses menemukan dan membersihkan malware "Flashback" yang memanfaatkan kerusakan dalam software Java Oracle Corp. Dalam situsnya, Apple menjelaskan mereka telah mengembangkan software untuk mendeteksi dan menghilangkan Flashback.

Tindakan Apple memicu kemarahan karena tidak cepat menangani masalah ini. Bahkan, terlambat karena Oracle terlebih dulu mendistribusikan penanggulangan mereka pada Februari. Beberapa blog keamanan menuduh Apple mengambil langkah serupa pada masa lalu dalam menangani masalah keamanan ini.

"Seseorang di Apple telah melanggar jajaran pembukaan rahasia dari sistem operasi Jolly Big X botnet," tulis Paulus Ducklin spesialis pada perusahaan kemanan, Sophos seperti dikutip dari Reuters. "Apple untuk pertama kalinya tampak telah berbicara tentang masalah keamanan sebelum semua ancaman terorganisasi dengan baik," lanjutnya.

Trojan dan malware lainnya biasanya menargetkan Microsoft Windows sebagai sistem operasi lama yang mendominasi sistem PC. Malware Flashback menonjol karena menjadi salah satu serangan skala terbesar komputer Apple.

Ahli antivirus Symantec Corp mengatakan malware ini muncul pada musim panas lalu atau awal musim gugur. Symantec mengatakan jumlah komputer yang terinfeksi turun menjadi 270.000 pada pekan ini. Malware ini mampu menghubungkan Mac ke botnet peretas untuk mengakses informasi pribadi.

Sejarah Serangan

Trojan Flashback adalah program software yang terlihat dan bertindak seperti program biasa, tapi membuka backdoor ke dalam sistem komputer pengguna.

Perangkat lunak Flashback yang juga dikenal sebagai "Flashfake" mengiklankan dirinya untuk diunduh pada situs web yang terinfeksi sebagai perangkat lunak Java applet.

Menurut Igor Soumenkov dari Kaspersky Labs, lebih dari setengah sebanyak 600 ribu komputer yang terinfeksi atau bot berasal dari Amerika Serikat. Dia memperkirakan lebih dari 98 persen bisa menyerang Mac.

"Software ini dapat digunakan untuk memodifikasi halaman Internet. Misalnya, dengan menambahkan bidang meminta pengguna untuk mengetik informasi pribadi seperti data rekening bank," ujar VP Security Research di ZScaler ThreatLabZ, Michael Sutton.

Menurut Sutton, Apple memiliki sejarah buruk menangani serangan dengan tidak mau mendengarkan masukan para peniliti keamanan. "Software tersebut mendorong untuk membasmi Trojan Flashfake, tapi Apple sudah tertinggal," kata Sutton.
homepage:http://teknologi.vivanews.com

0 komentar:

Posting Komentar