Telkom: Kami Terbaik karena Paling Transparan

Laporan kinerja keuangan Telkom diklaim sangat memuaskan dengan pendapatan Rp 71,3 triliun, naik 3,8% dari 2010. Pertumbuhan positif ini diyakini berkat keterbukaan dan akuntabilitas yang berperan besar dalam inovasi layanan.

Demikian dikatakan Eddy Kurnia, Head of Corporate Communication and Affair Telkom, ketika perusahaannya meraih dua penghargaan internasional sekaligus, The Best Environmental Responsibility dan The Best Investor Relations Professional.

Penghargaan itu diberikan oleh Majalah Corporate Governance Asia dalam ajang 2nd Asian Excellence Recognition Award 2012 di Hong Kong, baru-baru ini.

Menurut Eddy, penghargaan bertaraf internasional ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi Telkom dalam menerapkan Good Corporate Governance (GCG).

"Penghargaan ini menunjukkan bahwa implementasi GCG di tengah-tengah iklim bisnis yang sangat kompetitif mendapatkan perhatian dan apresiasi dari publik," kata Eddy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/4/2012).

Ditambahkan Eddy Kurnia, sebagai perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki publik, Telkom dituntut memiliki pengelolaan investor berstandar internasional yang menjamin keterbukaan dan transparansi kepada pemegang saham sehingga terbentuk kepercayaan dan dukungan kepada perusahaan dalam mengembangkan bisnis.

Predikat terbaik di Indonesia itu diberikan berdasarkan survei yang dilakukan media berbasis di Hong Kong itu kepada 11.000 korporasi dari 14 negara Asia selama kurun waktu Maret-September 2011.

Adapun korporasi yang menjadi responden adalah fund managers, investment funds, serta korporasi-korporasi besar lain di Asia. Kriteria yang menjadi penilaian mencakup aksi-aksi korporasi perusahaan dan kinerja perusahaan dalam satu tahun terakhir.

Penghargaan diberikan kepada Agus Murdiyatno selaku VP Investor Relations Telkom yang terpilih sebagai The Best Investor Relations Professional. "Ini menunjukkan bahwa manajemen Investor Relations Telkom menjadi yang terbaik dan menyisihkan sekitar 40 korporasi domestik yang hampir seluruhnya berstatus perusahaan terbuka," kata Eddy.

Ia juga mengatakan, perusahaan menyadari tanpa adanya transparansi informasi yang cepat dan akurat dalam setiap proses bisnis, investor sulit mengukur kapabilitas Telkom dalam mengeksekusi rencana dan merealisasikan potensi bisnis ke depan.

"Transparansi merupakan salah satu prinsip dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau GCG. GCG telah menjadi landasan utama proses transformasi Telkom. Namun, tentu saja transparansi yang kami terapkan di Telkom tetap berada dalam koridor hukum yang menjadi acuan bisnis kami," papar Eddy.

Dukungan investor yang kuat pada perusahaan, kata dia, terlihat pada Laporan Keuangan 2011 yang baru saja diumumkan. Sepanjang 2011, kinerja keuangan diklaim Telkom sangat memuaskan, yaitu meraih pendapatan Rp 71,3 triliun, naik 3,8% dibanding pendapatan 2010.

Eddy mengungkapkan, pencapaian tersebut menyiratkan selalu adanya pertumbuhan positif atas kinerja Telkom di tengah-tengah persaingan yang semakin tajam.

"Keterbukaan dan akuntabilitas justru mendorong berbagai inovasi di dalam segmen layanan Telkom," pungkasnya.
Homepage: http://inet.detik.com/ 

0 komentar:

Posting Komentar