Jalur Evakuasi di Padang Macet Parah Warga berkumpul di luar rumah dan coba bergerak ke lokasi lebih tinggi.

Kepanikan penduduk saat gempa 8,5 SR

Saat gempa besar, 8,5 skala Richter terasa mengguncang di Padang, Sumatera Barat, masyarakat yang kaget sontak berlarian ke luar rumah dan gedung.

Menyusul peringatan tsunami yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), warga secepatnya mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.

Pantauan VIVAnews, jalur evakuasi kini dipadati kendaraan, yang berdesakan. Macet parah tak terhindarkan, salah satunya di Simpang Empat Alai. "Bahkan mobil unit penanggulangan bencana, BPBD Sumbar juga terjebak macet di Alai," demikian laporan kontributor VIVAnews di Padang.

Warga berkumpul di luar rumah dan coba bergerak ke lokasi lebih tinggi. Suasana tegang, ada penduduk yang nampak panik dan menangis, sisanya berusaha menenangkan diri.

Sebelumnya, Pacific Tsunami Warning Center yang berkedudukan di Hawaii melansir waspada tsunami sesaat setelah gempa 8,7 skala Richter mengguncang laut dekat Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam. PTWC menyarankan, pemerintah setempat untuk memutuskan darurat bahaya tsunami di sejumlah kawasan.

PTWC memprediksi, jika terjadi tsunami, maka gelombang itu diperkirakan tiba di pada pukul 16.21 di Simeulue, pukul 16.31 di Banda Aceh, pukul 17.17 di Padang, Sumatera Barat, dan pukul 17.38 di Bengkulu.

Gelombang tsunami ini juga disebut PTWC bisa menjangkau pesisir sejumlah negara di sekitar Samudera Hindia seperti India, Sri Lanka, Australia, Myanmar, Thailand, Maladewa, Malaysia, dan Madagaskar.
Homepage: http://nasional.vivanews.com 

0 komentar:

Posting Komentar