Pabrik-pabrik Apple di China Akan Diinspeksi Sebelumnya, banyak terjadi kecelakaan kerja dan kasus bunuh diri di pabrik-pabrik itu.


Apple akan melakukan inspeksi sejumlah pabriknya di China, untuk mengetahui kondisi dan situasi lingkungan kerjanya. Inspeksi dilakukan setelah terjadinya sejumlah insiden dan peristiwa bunuh diri yang dilakukan karyawan pabrik.

Mengutip laman BBC, Asosiasi Keadilan Buruh (FLA) akan mengaudit beberapa pabrik yang menjadi pemasok untuk Apple, termasuk Foxconn.

“Para pekerja di manapun mempunyai hak untuk sebuah keselamatan dan lingkungan kerja yang adil,” kata Kepala Eksekutif Apple, Tim Cook. “Itulah kenapa kami meminta FLA untuk secara independen, menilai performa pemasok terbesar kami,” tambahnya.

Tim Cook melanjutkan, pemeriksaan di bawah pengawas independen belum pernah terjadi sebelumnya di industri elektronik, baik dalam skala dan ruang lingkup. Untuk menghargai FLA, Apple setuju untuk mengambil langkah yang tidak biasa, termasuk mengidentifikasi pabrik di dalam laporan mereka.

Presiden FLA, Auret van Heerden akan memimpin investigasi dan melihat secara langsung para buruh itu diwawancarai di pabrik Foxconn, Shenzhen dan Chengdu. Apple mengatakan hasil dari penilain ini akan dipublikasikan pada awal Maret.

Pemeriksaan selanjutnya akan dilakukan di pabrik Apple yang dilajankan oleh Quanta dan Pegatron pada akhir tahun ini. Audit ini secara total akan meliputi pemasok yang bertanggungjawab untuk 90 persen produk Apple.

Pengumuman pemeriksaan ini, dinilai sebagai ukuran rspon atas kritik terhadap kondisi kerja di pabrik yang membuat iPads dan iPhone.

Tim Cook dan Chief Desaign Apple, Jonathan Ive dikabarkan sangat marah atas tuduhan ketidakpedulian Apple dengan buruknya kondisi perburuhan para pemasok Apple di China.

Perusahaan asal Silicon Valley, California, ini juga merasa tidak adil soal pemeriksaan ini, yang disebut tidak pernah dilakukan terhadap industri elektronik lain.

Sebelumnya, di bulan Mei 2011, dua orang tewas setelah sebuah ledakan di sebuah pabrik di Chengdu. Sedangkan pada bulan Juni, setelah beberapa kasus bunuh diri, Foxconn dipasang jaring bunuh diri di seperempat lingkungan pabriknya Shenzhen.

Tak hanya itu, upah buruh pun disebut dinaikkan dan jam kerja diperpendek. Foxconn, perusahaan sektor swasta terbesar China, memiliki lebih dari satu juta karyawan di seluruh dunia.

Pemasok Apple yang lain, Wintek, berada di bawah pengawasan khusus saat 137 pekerjanya di China Timur terluka setelah mereka menggunakan zat kimia beracun (n-heksana) untuk membersihkan layar iPhone.

Apple mengatakan pemeriksaan telah mengaudit setiap pabrik perakitan terakhir dalam rantai pasokan semenjak 2006. Hasil audit ini dapat dibaca di situs perusahaan.

Investigasi The New York Times mencatat bahwa audit tersebut telah menemukan kasus kerja di bawah umur dan staf yang dibayar kurang dari upah minimum. Menanggapi inspeksi ini, sebuah petisi yang menyerukan agar produk Apple dibuat secara etis, kemudian ditarik setelah menarik dukungan lebih dari 50 ribu tanda tangan.
Homepage: http://teknologi.vivanews.com/

0 komentar:

Posting Komentar