Wow, Ayam Berkaki Empat Pikat Warga Klaten


KLATEN--Keberadaan ayam potong berkaki empat menjadi daya tarik tersendiri bagi warga Dukuh Cindi, Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Klaten.

Selain berkaki empat, ayam yang sudah berusia 32 hari itu juga memiliki dua anus. Kendati memiliki kaki empat, hanya dua kaki yang digunakan untuk berjalan. Demikian juga hanya satu anus yang berfungsi sebagai alat pembuangan kotoran. “Anusnya memang ada dua, tetapi yang berfungsi anus yang di sebelah kiri,” papar Lanjar Puryanto, 57, pemilik ayam unik tersebut saat ditemui wartawan di kediamannya, Sabtu (4/2).  Keunikan pada ayam itu kali pertama disadari Lanjar saat berusia empat hari. Kendati memiliki bentuk fisik yang berbeda dengan ayam kebanyakan, Lanjar mengaku tidak kerepotan merawatnya. Setiap hari dia cukup memberi makan konsentrat sebagaimana ayam potong pada umumnya. Lanjar mengaku tidak tertarik menjual ayam tersebut kendati sudah ada temannya yang ingin menukarnya dengan 10 ekor ayam potong normal. “Kalau diuangkan, 10 ekor ayam potong normal itu berkisar Rp320.000. Tetapi, saya tidak berniat menjualnya. Akan saya rawat ayam ini karena keunikannya. Ayam itu terlihat lucu, hal itu yang membuat saya enggan menjualnya,” papar pria yang menjabat sebagai Sekretaris Desa (Sekdes) Pluneng ini.

Hingga kini, belum banyak warga yang tahu keberadaan ayam unik peliharaan Lanjar ini. Namun begitu, sejumlah warga yang sudah mendengar kabar itu mendatangi kediamannya. Mereka penasaran ingin melihat langsung ayam yang memiliki empat kaki dan dua anus ini.

Berat badan ayam itu cenderung lebih tinggi daripada ayam potong seusianya. Hal itu yang membuatnya tidak betah berjalan terlalu lama. Selama di kandangnya, ayam itu lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mendekam.

Selain ayam berkaki empat itu, sebenarnya Lanjar juga sempat memiliki ayam berkaki tiga. Satu kaki itu muncul dari balik paha ayam itu. Akan tetapi, ayam berkaki tiga itu tidak berumur panjang. ”Tidak sampai besar, ayam berkaki tiga itu akhirnya mati. Tetapi, ayam yang berkaki empat ini tetap hidup kendati agak kesulitan untuk berjalan,” terang Lanjar.
Homepage: http://www.solopos.com/

0 komentar:

Posting Komentar