Perang 16 Besar Liga Champions Dimulai Pekan ini, delapan tim mulai mencicipi kerasnya babak 16 besar Liga Champions.


Genderang perang tim-tim yang akan berlaga di babak 16 besar Liga Champions segera ditabuh. Sebanyak 16 tim akan berjibaku dan mengeluarkan penampilan terbaiknya demi mengamankan tiket ke delapan besar.

16 tim itu adalah Olympique Lyonnais, APOEL Nicosia, Napoli, Chelsea, AC Milan, Arsenal, Basel, Bayern Munich, Bayer Leverkusen, Barcelona, CSKA Moscow, Real Madrid, Zenit St Petersburg, Benfica, Olympique Marseille dan Inter Milan.

Namun, pertengahan pekan ini baru delapan tim yang akan mencicipi kerasnya babak 16 besar terlebih dahulu. Kedelapan tim itu adalah Lyon, APOEL, Leverkusen, Barcelona, Zenit, Benfica, AC Milan dan Arsenal. Sisanya pada pekan berikutnya.

Kedelapan tim itu akan menjalani leg 1 pada 14 dan 15 Februari 2012. Tim itu adalah Lyon vs APOEL, Leverkusen vs Barcelona, Zenit vs Benfica dan AC Milan vs Arsenal.

Dari delapan tim itu, ada dua pertandingan besar yang bakal menyita perhatian pecinta sepakbola. Leverkusen vs Barcelona dan Milan vs Arsenal.

Leverkusen vs Barca

Dilansir dari Soccerbase, kedua tim ini tercatat tidak banyak bertemu di ajang Eropa. Barcelona dan Leverkusen hanya empat kali bersua di Liga Champions.

Pertemuan kedua tim ini dimulai pada musim 2001/2002. Saat itu, Barca dan Leverkusen bersua di fase grup I dan masuk Grup F. Leverkusen punya kenangan manis saat menjamu Barcelona untuk kali pertama di BayArena.

Musim 2001-02 memang menjadi yang terbaik bagi wakil Jerman ini karena sukses lolos ke final sebelum ditaklukkan Real Madrid 1-2. Madrid memastikan trofi ke-9 antarklub Eropa ini.

Leverkusen saat itu sukses mengalahkan Barcelona 2-1. Dua gol Leverkusen dicetak oleh Yildiray Basturk dan Oliver Neuville, sedangkan satu gol Barcelona oleh Luis Enrique.

Namun, pada pertemuan kedua di Camp Nou, Barcelona mampu membalasnya. Kali ini giliran Barcelona menang 2-1. Dua gol El Barca dicetak oleh Patrick Kluivert dan Luis Enrique, sedangkan gol Leverkusen oleh Carsten Ramelow.

Musim berikutnya, 2002/2003, kedua tim ini kembali bertemu di Liga Champions fase grup II. Tapi, hasil saling mengalahkan tidak terjadi lagi.

Barcelona secara menyakinkan dua kali menaklukkan Leverkusen. Pada pertemuan pertama Barcelona menang 2-1 di BayArena dan menang 2-0 di Camp Nou.

Dengan demikian, secara statistik Barcelona lebih diunggulkan karena dari empat kali pertemuan mencatat rekor menang tiga kali dan satu kali kalah. Sedangkan Leverkusen hanya menang satu kali dan tiga kali menelan kekalahan.

Tapi, belakangan juara bertahan Barcelona mengalami penurunan permainan. Akhir pekan lalu, tim besutan Pep Guardiola itu baru saja menelan kekalahan 2-3 dari Osasuna di ajang La Liga. Ini jadi kekalahan kedua Barcelona di ajang tersebut.

"Itu merupakan kekalahan yang menyakitkan. Kami bereaksi pada babak kedua, namun itu tak cukup," kata gelandang Andres Iniesta seperti dikutip situs resmi Barcelona.

Kubu Blaugrana kali ini tak mau larut dalam kekalahan. Liga Champions akan dijadikan kebangkitan tim elite Spanyol tersebut. "Kami akan berjuang sampai akhir, sekarang kami menyiapkan pertandingan Liga Champions," tegas Iniesta.

Senada dengan Iniesta, rekan setimnya Isaac Cuenca berharap kekalahan itun tidak memengaruhi performa di Liga Champions. "Kami akan pergi ke Leverkusen dengan antusiasme tinggi dan mencoba untuk menang. Kami tahu kami tim seperti apa, dan kami harus terus berjuang," tutur Cuenca.

AC Milan vs Arsenal

Setelah menyaksikan Leverkusen dan Barcelona, satu hari setelah pertandingan itu ada laga yang tak kalah menarik. Tim elite Italia akan bertemu dengan tim raksasa Inggris, AC Milan menjamu Arsenal di San Siro.

Meski akan tampil di kandang lawan, Arsenal punya rekor bagus. Ini merujuk dua pertemuan pada babak 16 besar musim 2007/2008.

Pada leg 1 di kandang Arsenal, Emirates Stadium laga berakhir 0-0. Namun, secara mengejutkan, pada leg 2 di San Siro, Milan tumbang 0-2. Dua gol dari Cesc Fabregas di menit 84 serta Emmanuel Adebayor pada menit 90 mengubur mimpi Milan.

Tapi kini, kekuatan kedua tim tampaknya berimbang. Itu jika menyimak hasil terakhir di kompetisi domestik.

Di Serie A, akhir pekan lalu, Milan baru saja menekuk tuan rumah Udinese 2-1. Sedangan Arsenal di Premier League juga menang dengan skor identik menang 2-1 di kandang Sunderland.

Sama-sama Optimistis

Baik Milan dan Arsenal sama-sama menatap laga 16 besar ini dengan optimistis. Apalagi, Milan mendapatkan kabar gembira. Sejumlah pilar Rossoneri telah pulih dari cedera dan siap diturunkan pada laga tersebut.

Tiga pilar Milan itu adalah Alexandre Pato, Kevin-Prince Boateng dan Alessandro Nesta. Mereka sudah mulai menjalani latihan bersama pada Minggu, 12 Februari 2012. Sementara itu, Mario Yepes dan Alberto Aquilani hari ini mulai menjalani latihan terpisah.

Pato harus absen membela Milan sejak pertengahan Januari lalu. Cederanya kembali kambuh saat memperkuat Milan menaklukkan Novara 2-1 di ajang Coppa Italia pada Kamis 19 Januari 2012.

Begitu pula dengan Boateng yang harus absen sejak awal Januari lalu, setelah mengalami cedera otot saat Milan ditaklukkan Internazionale. Sementara itu, Nesta absen sejak awal Februari lalu.

Kembalinya tiga pemain penting Milan ini tentu saja disambut gembira allenatore Milan, Massimiliano Allegri. Pasalnya, Setan Merah berambisi menaklukkan Arsenal demi menjaga peluang di Liga Champions musim ini.

Tidak hanya kubu Milan yang sedang merancang kemenangan, Arsenal juga berpikiran sama. Apalagi, laga nanti bagi Arsenal menjadi laga emosional.

Bagaimana tidak, laga nanti akan menjadi momen perpisahan Arsenal dengan Thierry Henry yang dipinjam sejak 6 Januari 2012. Sang mantan kapten akan kembali ke Amerika Serikat untuk menjalani musim baru Major League Soccer bersama klubnya, New York Red Bulls.

Sepanjang empat pertandingan di masa pinjaman, Henry membukukan dua gol bagi skuad Meriam London. Gol pertama striker veteran Prancis itu menjadi penentu kemenangan 1-0 atas Leeds United di ajang Piala FA, 9 Januari lalu. Sedangkan gol keduanya sukses mengamankan kemenangan 2-1 atas Sunderland pada akhir pekan kemarin.

Tak heran jika manajer Arsene Wenger menantikan sesuatu yang spesial dari Henry di laga perpisahannya. Manajer yang juga asal Prancis itu berharap, striker 34 tahun tersebut mempersembahkan gol penentu kemenangan Arsenal di San Siro.

"Dia sudah menuntaskan cerita sebagai legenda di Premier League. Saya berharap dia akan menambahkannya di ajang Liga Champions, pada Rabu nanti," ujar Wenger.

Hingga saat ini, Henry tercatat sebagai pemain tersubur sepanjang sejarah Arsenal. Membela The Gunners selama Agustus 1999 hingga Juni 2007, ia mencetak 226 gol dari 369 pertandingan.

Mampukah Henry berbuat banyak di kandang Milan nanti? Kita nantikan saja pada bigmatch ini.
Homepage: http://bola.vivanews.com/

0 komentar:

Posting Komentar